PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dewasa
ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang
pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi
metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup
berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan. Dalam teknologi
informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya
diantara sistem informasi dan sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga
membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi,
yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Manajer perusahan memiliki peranan penting dalam
memilih berbagai macam alternatif keputusan sehingga tidak mengambil keputusan
yang salah dalam pemecahan sebuah masalah.
Pembuatan
keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan
pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif,
penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan
pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam
membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori
dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam
pembuatan keputusan diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang
bersangkutan.
Dalam
pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua jenis yaitu
keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogaram
(programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu
digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap
de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed
decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh konsekuensi. Selain itu
tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena
masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau karena sifat dan
strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut
demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus (Mcleod, 2009). Dalam
penanganan keputusan tak terprogram ini manajer membutuhkan sistem pendukung
kaputusan (DSS) atau berbagai macam informasi analitik penunjang pengambilan
keputusan sehingga keputusan yang diambil manajer tidak berdampak negatif pada
kegiatan perkembangan perusahaan.
Sistem
pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi semiterstruktur dan
situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaiana
seharusnya keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan
pertama kali oleh scott-Morton pada tahun 1971. Beliau mendefenisikan sebagai
sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan
dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan-persoalan tak
terstruktur (McLeod, 2009).
DSS
lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang
bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria
yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan,
tetapi memberikan perangkat interaktif dan informasi penunjang yang
memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan
model-model yang tersedia. Sehingga manajer bisa mengambil keputusan yang tepat
dan benar dalam mencapai tujuan perusahaan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa
yang di maksud dengan proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan?
2. Bagaimana konsep sistem
pendukung pengambilan keputusan ( Decision Support System/DSS) dalam pemecahan
masalah perusahaan/organisasi?
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep decision
support system (DSS) dalam proses pengambilan keputusan organisasi .
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A.
Sistem Pendukung Keputusan
Manajemen (Decision Support System/DSS)
1. Pengertian
DSS
Konsep
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali
diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management
Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer
yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan
model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak
terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan
komputer dalam proses pengambilan keputusan.
1. Little
(1970)
Sistem
pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model
untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan
keputusannya.
2. Alter
(1990)
Membuat definisi
sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem
pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data
3. Keen
(1980)
Sistem
pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah
proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusisistem.
4. Bonczek
(1980)
Sistem
pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas
komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen
sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem
processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
5. Hick
(1993)
Sistem pendukung
keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan
seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk
menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan
keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
6. Raymond
McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung
keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian
masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstr
B.
Contoh perusahaan yang menyelesaikan masalah dengan DSS ?
PT.TELKOM
PT.
Telkom adalah salah satu Perusahaan yang menggunakan Sistem DSS. Di dalam era
persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi
menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang
cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang
taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan
kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam
hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan
untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat
yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan.
Aplikasi
yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena
hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat
membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang
akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar
hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service
PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management
PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah
itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable)
.
Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi
keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan
efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2
pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan
keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat
menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari
segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan
PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh
konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat
mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.
PENUTUP
Kesimpulan
DSS
dapat mempermudah perusahaan ini untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang
dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan perusahaan juga dapat dengan
cepat menanggapi keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat sebagai
sarana informasi dalam pengambilan data yang sesuai dengan fakta dilapangan.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar